Senin, 24 Mei 2010

TUHAN 9 CENTI ( METER ) BERKEPALA API



SIAPA BILANG ROKOK HARAM ?

Rokok adalah barang sial yang banyak menjangkiti kebanyakan kaum muslimin, apalagi orang-orang kafir. Barang ini betul-betul mencekoki otak para pecandunya. Ketika dinasihati bahwa rokok itu haram! Mereka akan menyatakan, "Siapa bilang rokok haram..?"

Menjawab pernyataan ini, kami tegaskan bahwa rokok telah diharamkan oleh para ulama besar kita berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.Keharaman ini umum mencakup laki-laki, maupun wanita, orang besar atau anak kecil!!! Haramnya rokok telah diketahui secara aksiomatik oleh semua orang sampai semua dokter, perusahaan rokok, pemerintah, bahkan semua orang yang berakal sehat ikut mengharamkannya. Adapun para pecandu rokok yang ditunggangi dan dibutakan oleh hawa nafsunya, maka mereka ini tak perlu ditoleh ucapannya dalam menghalalkan rokok. Tapi tolehlah fatwa-fatwa dan pernyataan ulama dan orang-orang yang berakal sehat.

Dalam pembahasan kali ini penulis akan menyodorkan beberapa fatwa ilmiah kepada pembaca agar menjadi ibroh (pelajaran); fatwa ini berisi pernyataan haramnya rokok. Para ulama yang kami akan nukilkan fatwanya adalah para ulama terpercaya, tidak terseret hawa nafsu, dan tidak segan menyatakan kebenaran, walaupun banyak yang tersinggung.Para ulama kita di Timur Tengah yang tergabung dalam "Al-Lajnah Ad-Da’imah" (Lembaga Fatwa) telah lama menyatakan haramnya rokok, jauh sebelum para dokter "mengharamkannya".

Para ulama besar dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah yang diketuai oleh Syaikh Abdul bin Baaz menyatakan, "Haram menjual rokok, karena keburukannya, dan bahayanya yang banyak. Sedang si perokok dianggap fasiq. Tidak wajib mengulangi wudhu’ karena merokok. Tapi disyari’atkan baginya menghilangkan bau yang tak sedap dari mulutnya dengan sesuatu yang bisa menghilangkannya; di samping ia wajib segera bertaubat kepada Allah dari rokok. Wabillahit taufiq wa shollallahu ala Nabiyyina wa alihi wa shohbihi wa sallam". [Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da'imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta' (15/114)]

Memang tak ada kata dan lafazh "rokok" dalam Al-Qur’an. Tapi larangan tersebut sebenarnya ada secara tersirat ( LIHAT AL QUR’AN SURAT AL HASYR AYAT 7 ), sebab rokok termasuk perbuatan tabdzir (menghambur harta), membahayakan diri, mengganggu orang lain, menzholimi diri dan orang lain, suatu sebab besar orang mengidap penyakit, bahkan penyebab kematian!! Bukankah di dalam Al-Qur’an terdapat larangan tabdzir, membahayakan diri, mengganggu orang lain, menzholimi diri dan orang lain, membunuh diri sendiri?! Jawabnya, "Jelas ada….!!". Jadi, nyatalah keharaman rokok berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.Sungguh telah diriwayatkan dalam sebuah hadits :

لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ

"Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain". [HR. Ibnu Majah (2341)].

(Sumber www.salafy.or.id dengan perubahan seperlunya)

Senin, 03 Mei 2010

OKOSHA UNDERCOVER


CATATAN SI FAQIR

“ Ya Allah, di setia jengkal langkah kaki ini, aq berharap ridho Mu, hanya ingin melihat wajah Mu lah tujuan ku mampir’ di sini, di dunia yang penuh drama.”

Yap, selama aq hidup di sini aq mengalami banyak pelajaran. Entah itu ilmu eksak, ilmu agama, maupun ilmu kehidupan. Gimana kita ngejalanin hidup ini. Selain tu, aq juga belajar tentang sifat orang. Banyaaaaaaaaaaaak banget, ada yang idealis, humoris ( kayanya kurng H dech ), childis, cheerfull, ada juga orang yang sensian ( sensitifis kali ya, nama laennya :D ). Oya, masih ada lagi sifat orang yang laen, kaya agresif ( sukanya ngejar – ngejar ), maksais ( tukang maksa ), ga sopanis ( orang yang ga sopan ), and masih banyak lagi. Yang mbuat aq lebih bisa menyiasati hidup ni, di sini, di kota pelajar ini. Mungkin ketika kalian mbaca judul di atas, kalian akan berpikir kalo ni artikel mw ngisahin “borok” aku, tapi kalian salah BESAR, coz, disini aq ga mw ngomongin tu. Oke, di sini aq cuma mw ngomongin tentang banyak sesuatu yang menggelitik bahkan nyebelin yang aku liat di sekitar ku selama aku di sini. Well, sekarang kita masuk ke cerita aja ya.

Seperti yang kita tau kalo Nabi Shalallahu alaihi wasalam diturunkan ke dunia buat memperbaiki akhlak manusia. Dan ga da keraguan lagi kalo dalam diri Beliau SAW terdapat suri tauladan yang baek, kayak yang udah disebutin di Al – Qur’an tu. Kayak yang banyak orang omongin di Jogja tu banyak banget aliran islam dari yang ( katanya ) ekstrim ampe yang biasa aja. Suatu saat aq pernah ikutan kajian, ga pernah aq bayangin kalo yang dateng tu banyak banget sampai anak kecil pun ikutan. Lha, disini lah aq ngeliat suatu pemandangan yang membuatku tercengang. Ada anak kecil mau masuk masjid, tapi karena keadaan masjid penuh jadi anak itu kesulitan buat masuk. Tapi ternyata dya ga kehilangan akal, dya masuk dengan cara melangkahi bapak” yang ada di depannya. Dalam hati ku aq sangat tercengang, bukan karena kagum tapi karena aq dongkol dengan ulah anak tadi betapa ga sopannya anak itu berperilaku di depan orang yang usianya jauh lebih tua.

Selang beberapa hari berikutnya, aq sholat berjamaah di masjid. Setelah sholat selesai para jamaah berdzikir sendiri” ( seperti yang diajarkan Rasulullah SAW ). Then, ada seorang jamaah yang berada di shaf depan dya mw keluar tapi kerana melihat shaf dibelakangnya masih rapat, dya akhirnya melakukan apa yang dilakukan anak kecil tadi. Selain tu, dya juga berjalan didepan orang tua tanpa sedikitpun membungkukkan badannya. Seiring waktu berjalan ternyata banyak orang dari kelompok tersebut yang melakukan hal demikian. Melihat hal yang demikian aq bertanya – tanya dalam hati,

Mengapa orang sedewasa dan sesholeh mereka melakukan hal yang demikian ?

Bukankah Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bertata karma di depan orang yang lebih tua ?

Bukankah mengikuti Rasulullah SAW tidak hanya di masjid saja ?

Kalo begini yang mereka lakukan apa bedanya mereka ( yang mengaku tau agama ) dengan orang yang berfikiran sekuler ?

Lewat artikel ini aku hanya ingin memberi saran kepada mereka sang ahli ibadah, yang masih sangat menyepelekan hal yang berkaitan dengan muamalah. Yang sebenarnya banyak kisah yang menceritakan banyaknya ahli ibadah yang masuk neraka karena mereka berbuat “ sembrono “ dengan orang lain.